:: W E L C O M E T O M Y B L O G ::

http://cintya1105.blogspot.com
:: FIGTH TILL I FALL , AND NEVER GONNA GIVE UP !!! OPTIMIST , YEEEAAAHHH !!!! ::

Sabtu, 14 Mei 2011

PROGERIA

heyy, this my post .. Setelah nonton PAA ( itu lohh pilem nyang tentang anak yang kena PROGERIA ) , tautau ?? karena penasaran, dan tanya om google tentang PROGERIA ...
okee kawan, ga berpanjang lebar, let's enjoy this post ... cekidott cekiditt .. :p

satuu, definisinya ::
Progeria merupakan penyakit kesalahan kode genetik (terjadi mutasi), tepatnya kelainan protein (Lamin A) di sekitar inti sel atau menurut para ahli lainnya kesalahan terdapat di kromosom nomor 1, pada seseorang yang mengakibatkan penuaan dini sebelum waktunya.

Progeria terdiri atas dua jenis yaitu sindrom Hutchinson-Gliford (progeria masa kanak-kanak) dan sindrom Werner (progeria masa dewasa)
Progeria masa kanak-kanak atau yang disebut sebagai sindroma Hutchinson-Gliford ditandai dengan adanya kegagalan pertumbuhan pada tahun pertama kehidupan. Tampak dengan jelas adanya ketidakseimbangan ukuran tubuh (kecil atau cenderung kurus), kulit terlihat keriput, pertumbuhan gigi terlambat atau bahkan tidak ada sama sekali, kemampuan bergerak sangat terbatas, dan beberapa ciri-ciri lainnya. Biasanya, penderita hanya sanggup bertahan hidup sampai awal usia remaja, rata-rata hingga usia 13-14 tahun.
Para penderita seringkali mengalami aterosklerosis progresif (kelainan penyumbatan pembuluh darah) seperti yang biasa tampak pada individu lanjut usia. Hal ini dapat mengakibatkan stroke atau serangan jantung yang berujung pada kematian. Hingga saat ini belum ditemukan pengobatan dan pencegahan yang tepat untuk penanganan kasus progeria ini.
Di Indonesia pun, penyakit Progeria sangatlah langka. Baru ditemukan seorang anak Indonesia yang mengalami nasib kurang beruntung itu. Anak itu bernama Wiradianty yang akrab dipanggil Ranti, yang saat ini telah beristirahat dengan tenang di pangkuan Tuhan Yang Maha Esa.
Eriyati Indrasanto, ahli genetika anak pada Rumah Sakit Harapan Kita, merupakan salah satu dokter yang menangani Ranti ketika masih hidup. Saat mulai berobat, Ranti kecil berusia tujuh tahun tiga bulan. Beratnya 10 kg dan tinggi 94 cm. Menurut Eriyati, di dunia hanya ditemui satu penderita Progeria di antara 250.000 kelahiran hidup. Meski begitu, ditemukan pula sebuah keluarga dengan lima orang anak yang seluruhnya adalah penderita Progeria. "Saat ini, di dunia baru tercatat 60 kasus," ujarnya. Penyakit ini pertama kali ditemukan di London, Inggris, pada 1752.
Anak penderita Progeria, pada umumnya, baru ‘disadari’ ketika melihat kondisi fisik anak tersebut setelah berumur setahun. Gejala utamanya, rambut rontok hingga botak, tubuhnya mengecil, dan ada kelainan serta perkembangan tulang yang tak sempurna. Indikasi lain, pembuluh darah di batok kepala terlihat jelas, kulit tak mulus, kuku menjadi rapuh, melengkung, dan kekuning-kuningan. Kaki pun mengalami pengeroposan. Selain itu, gigi tumbuh jarang. Bahkan, dalam beberapa kasus, gigi sama sekali tak tumbuh, seperti yang telah disampaikan sebelumnya.
Pada kasus Ranti, sang penderita pun mengalami gangguan pendengaran, katarak, serta gangguan pada limfa.
"Yang perlu mendapat perhatian adalah adanya penumpukan kolesterol di pembuluh darah, terutama di jantung dan usus," kata Eriyati.
Meski begitu, perkembangan otak dan kemampuan inteligensianya tak mengalami gangguan. "Kemampuannya sama dengan anak-anak lain seusianya," kata Eriyati. Hanya saja, kondisi tubuh Ranti tak memungkinkan penderita melakukan aktivitas sebanyak rekan sebayanya.
Menurut Eriyati, sampai sekarang masih belum ada terapi efektif untuk progeria. "Saat ini, penanganannya berdasar keluhan saja," katanya. Pengobatan memang masih jadi masalah. Hal ini dikarenakan penyebab penyakit Progeria sendiri pun masih jadi tanda tanya.
Sejumlah literatur menyebutkan, stroke bisa menyerang anak-anak progeria pada usia empat hingga lima tahun. Eriyati juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap jantung. "Tersumbatnya aliran darah ke jantung adalah penyebab utama kematian si penderita," ujarnya. Hingga saat ini, harapan hidup penderita "hanya" sampai 14 tahun. Lantaran keburu meninggal, barangkali ini alasannya mengapa para ahli genentika kesulitan melacak kaitan penyakit ini dengan faktor keturunan
Sangat disayangkan, ketika individu lain melewati penuaan secara perlahan sembari menikmati waktu hidup mereka, para penderita Progeria justru merasakan suatu hal yang di mana jam penuaan berputar dengan kecepatan amat tinggi, sehingga proses penguzuran berlangsung jauh lebih cepat daripada yang normal terjadi.
Asumsi yang diambil Krawetz yaitu semua gen yang berkaitan dengan proses penuaan adalah bagian dari respons normal karena suatu mekanisme kontrol telah hilang. Maka bila semua gen serempak “dipadamkan”, sehingga responsnya tadi terhenti, untuk dibiarkan berkembang normal, proses penuaan tidak akan terjadi.
Bila penanda progeria dapat ditemukan, Krawets akan mampu mencari jalan mematikan proses penuaan cepat akibat progeria. Jika berhasil, berarti telah ditemukan pula cara menghentikan semua jenis penuaan. Demikianlah, kiprah manusia dalam ilmu yang satu ini tak urung mengundang decak kagum.
Hanya saja, seperti yang tertulis di atas, Progeria belum dapat dicegah maupun diobati. Yang bisa kita lakukan bila dihadapkan dengan kasus seperti itu adalah tetap mendampingi dan memberi semangat kepada sang penderita. Bimbingan untuk membangun rasa percaya diri pun sangat dibutuhkan. Tak ketinggalan, satu hal yang utama dalam menghadapi kasus Progeria yaitu kesabaran, karena para penderita Progeria memiliki emosi yang cenderung tidak stabil. Sehingga emosi kita pun bisa saja ikut tidak stabil ketika kita menghadapi mereka.

hmm, renungan buat kita semua, harus banyak bersyukur sama apa yang kita punya sekarang, :D semoga bermanfaat yaa kawan... semoga Allah melindungi kita dan anak-anak SPECIAL seperti mereka .. :)
Continue Reading...

Kamis, 05 Mei 2011

Anemia Defisiensi Besi ( Iron Deficiency Anemia )

Anemia defisiensi besi, yah ini catetan buat anak tutorialku tercintaa, sekalian temen medikku tercintaa, n all of u,, let’s cekidot yaa SOBAT !!

Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis di tubuh kita itu berkurang, yang pada akhirnya BAD EFFECT nya ntuu ke pembentukan hemoglobin (Hb) yang berkurang.
Gambaran diagnosis etiologis dapat ditegakkan dari petunjuk patofisiologi, patogenesis, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, diagnosis banding, penatalaksanaan dan terapi. Beberapa zat gizi diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Yang paling penting adalah zat besi, vitamin B12 dan asam folat, tetapi tubuh juga memerlukan sejumlah kecil vitamin C, riboflavin dan tembaga serta keseimbangan hormone, terutama eritroprotein. Tanpa zat gizi dan hormone tersebut, pembentukan sel darah merah akan berjalan lambat dan tidak mencukupi, dan selnya bisa memiliki kelainan bentuk dan tidak mampu mengangkut oksigen sebagaimana mestinya.
Okee beppss, sampe sini ngertii yaa .. lanjutt cinn ..
PATOFISIOLOGI-nyaa
—Zat besi (Fe) diperlukan untuk pembuatan heme dan hemoglobin (Hb).Kekurangan Fe mengakibatkan kekurangan Hb.Walaupun pembuatan eritrosit juga menurun, tiap eritrosit mengandung Hb lebih sedikit daripada biasa sehingga timbul anemia hipokromik mikrositik. (itu lohh yang di buku praktikum, inget kann,?? Inget donk yaa … :D )

ETIOLOGI
Kekurangan Fe itu, bisaa terjadi kalo :
-makanan kitaa ga cukup mengandung Fe
-komposisi makanan ga baik untuk penyerapan Fe (banyak sayuran, kurang daging)
-gangguan penyerapan Fe (penyakit usus, reseksi usus)
-kebutuhan Fe meningkat (pertumbuhan yang cepat, pada bayi dan adolesensi, kehamilan)
-perdarahan kronik atau berulang (epistaksis, hematemesis, ankilostomiasis).

EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari 50% penderita ini adalah ADB dan terutama mengenai bayi,anak sekolah, ibu hamil dan menyusui. Di Indonesia masih merupakan masalah gizi utama selain kekurangaan kalori protein, vitamin A dan yodium. Penelitian di Indonesia mendapatkan prevalensi ADB pada anak balita sekita 30-40%, pada anak sekolah 25-35%.

DIAGNOSIS
I. Anamnesis
1. Riwayat faktor predisposisi dan etiologi :
 Kebutuhan meningkat secara fisiologis
 masa pertumbuhan yang cepat
 menstruasi
 infeksi kronis
 Kurangnya besi yang diserap
-asupan besi dari makanan tidak adekuat
-malabsorpsi besi
-Perdarahan
-Perdarahan saluran cerna (tukak lambung, penyakit Crohn, colitis ulserativa)

II. Pemeriksaan fisis
- anemis, tidak disertai ikterus, organomegali dan limphadenopati
-stomatitis angularis, atrofi papil lidah
- ditemukan takikardi ,murmur sistolik dengan atau tanpa pembesaran jantung
- Pucat, lemah, lesu, gejala pika

III. Pemeriksaan penunjang
 Hemoglobin, Hct dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) menurun
 Hapus darah tepi menunjukkan hipokromik mikrositik
 Kadar besi serum (SI) menurun dan TIBC meningkat , saturasi menurun
 Kadar feritin menurun dan kadar Free Erythrocyte Porphyrin (FEP) meningkat
 sumsum tulang : aktifitas eritropoitik meningkat

DIAGNOSIS BANDING
Anemia hipokromik mikrositik :
 Thalasemia (khususnya thallasemia minor) :
 Hb A2 meningkat
 Feritin serum dan timbunan Fe tidak turun
 Anemia karena infeksi menahun :
 biasanya anemia normokromik normositik. Kadang-kadang terjadi anemia hipokromik mikrositik
 Feritin serum dan timbunan Fe tidak turun
 Keracunan timah hitam (Pb)
 terdapat gejala lain keracunan Pb
 Anemia sideroblastik :
 terdapat ring sideroblastik pada pemeriksaan sumsum tulang


PENYULIT
Bila Hb sangat rendah dan keadaan ini berlangsung lama dapat terjadi payah jantung.

PENATALAKSANAAN

I. Medikamentosa
Pemberian preparat besi (ferosulfat/ferofumarat/feroglukonat) dosis 4-6 mg besi elemental/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, diberikan di antara waktu makan. Preparat besi ini diberikan sampai 2-3 bulan setelah kadar hemoglobin normal.
Asam askorbat 100 mg/15 mg besi elemental (untuk meningkatkan absorbsi besi).

II. Bedah
Untuk penyebab yang memerlukan intervensi bedah seperti perdarahan karena diverticulum Meckel.

III. Suportif
Makanan gizi seimbang terutama yang mengandung kadar besi tinggi yang bersumber dari hewani (limfa, hati, daging) dan nabati (bayam, kacang-kacangan).

IV. Lain-lain (rujukan sub spesialis, rujukan spesialisasi lainnya)
Ke sub bagian terkait dengan etiologi dan komplikasi (Gizi, Infeksi, Pulmonologi, Gastro-Hepatologi, Kardiologi).

PEMANTAUAN
I. Terapi
 Periksa kadar hemoglobin setiap 2 minggu
 Kepatuhan orang tua dalam memberikan obat
 Gejala sampingan pemberian zat besi yang bisa berupa gejala gangguan gastro-intestinal misalnya konstipasi, diare, rasa terbakar diulu hati, nyeri abdomen dan mual. Gejala lain dapat berupa pewarnaan gigi yang bersifat sementara.
- Ferrous sulfat 3x200g , yang meningkatkan absorbs besi sebanyak 50mg/hari.

II. Tumbuh Kembang
 Penimbangan berat badan setiap bulan
 Perubahan tingkah laku
 Daya konsentrasi dan kemampuan belajar pada anak usia sekolah dengan konsultasi ke ahli psikologi
 Aktifitas motorik

Okee cintaaa, thanks foo ur attention, semoga bermanfaat yaa  kiss hug :p

DAFTAR PUSTAKA
1. Hillman RS, Ault KA. Iron Deficiency Anemia. Hematology in Clinical Practice. A Guide to Diagnosis and Management. New York; McGraw Hill, 1995 : 72-85.
2. Lanzkowsky P. Iron Deficiency Anemia. Pediatric Hematology and Oncology. Edisi ke-2. New York; Churchill Livingstone Inc, 1995 : 35-50.
3. Nathan DG, Oski FA. Iron Deficiency Anemia. Hematology of Infancy and Childhood. Edisi ke-1. Philadelphia; Saunders, 1974 : 103-25.
4. Recht M, Pearson HA. Iron Deficiency Anemia. Dalam : McMillan JA, DeAngelis CD, Feigin RD, Warshaw JB, penyunting. Oski’s Pediatrics : Principles and Practice. Edisi ke-3. Philadelphia; Lippincott William & Wilkins, 1999 : 1447-8.
5. Schwart E. Iron Deficiency Anemia. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-16. Philadelphia; Saunders, 2000 : 1469-71.syuku
Continue Reading...

Selasa, 03 Mei 2011

LOMO


Jadwalnya ni posting keluar mingpan alias minggu depan, taphi berhubung sekarang ada waktu knp disia2kan?





Ngomongin kamera, ada satu kamer a yg unik bin misterius bin surprised. Leningsradskoye Optiko Mechaninicheskoye Obyedinenie (wah susah ngetiknya), ini dia nama yg ada di akte kelahiran kamera ni. Well, biar ga ribet ngomongnya singkat jadi Lomo aja ya. Lomo sendiri sebenernya merupakan nama perusahaan rusia yg membuat perangkat optik macam kamera, mikroskop dan teleskop. Di era Perang Dunia (PD) 2, Lomo adalah pemasok peralatan perang utk mililiter Rusia. Ketika itu, para agen mata2 Rusia sering memakai alat optik rahasia dari Lomo saat sedang bertugas. Hehe jadi inget fil James Bond yang kaya dengan gadget keren nan canggih itu ya. Tapi itu kan dulu. Kamera Lomo yang digunakan kalangan umum saat ini, jauh dari kesan spionase kok. Persamaanya, walaupun bentuknya mirip kamera biasa, namun alat ini menyimpan misteri di dalamnya.





Misteri Lomo terletak pada hasil jepretannya sendiri. Konon, lensa LOmo memiliki cacat. Namun kelemahan i ilah yang justru membuat hasil jepretan lomo sangat khas dan unik. Kita bisa menemukan warna2 khas Lomo yang sulit dihasilkan oleh kamera biasa. Dibagian sudut frame, kadang muncul warna gelap yg membentuk kesan artistik yg ga biasa. Lalu, dalam kondisi pencahayaan normal bisa saja muncul unsur warna biru, merah kuning danwarna lainnya. Unik banget yah?




Uniknya lagi, kita bisa menghasilkan 4 frame taua lebih dalam sekali jepret. Soalnya, dalam satu kamera Lomo terdapat beberapa lensa. Kejutan lain, setiap kamera LOmo juga memiliki kelebhan sendiri2. Yah, jadi mirip sidik jari gitu deh (hehe)...karena itu, jika hunting foto bersama teman2 menggunakan kamera berbeda, hasilnya un akan berbeda. Makanya, setiap org bisa menemukan kejutan Lomo masing2. Surprise!!!
Continue Reading...
 

Sintia Debi Suringgar Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template